Rini An-Nisa Nur Fadzrin
2 min readJul 31, 2024

Perjalanan Tiada Akhir

Banyak orang bilang, hidup adalah perjalanan. Perjalanan menuju impian yang dicita-citakan, perjalanan bertemu orang terkasih, perjalanan menuju proses penerimaan diri, juga perjalanan menuju tempat terakhir.

Bagiku, perjalanan ini tiada akhir. Tentu saja. Selama napas masih ada dalam genggaman, kita semua terus bergerak, masih terus berjalan mau atau tidak, mampu atau tidak. Seperti halnya perjalanan, terkadang bahkan selalu ada hal-hal yang membuat kita terjatuh lalu menimbulkan luka yang membekas. Kita berpikir luka itu akan hilang seiring waktu. Tapi ternyata tidak. Luka itu membekas dan tetap ada.

Kita semua memiliki luka kita masing-masing. Entah nantinya akan membawa kita pada kebahagiaan, atau pada trauma yang sulit disembuhkan. Aku berharap, semua orang yang memilikinya bisa berdamai dengan dirinya sendiri dan mampu terus berjalan dan menemukan bahagianya.

Aku percaya, bahagia pun tidak melulu harus mewah, tidak melulu juga harus dengan bersama orang lain. Kita bisa menciptakan bahagia kita sendiri. Kita bisa menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi diri kita sendiri. Kenapa seperti itu? Karena senyaman-nyamannya rumah orang lain, tentu rumah sendiri lebih nyaman bukan? Jadi kenapa harus bergantung pada orang lain kalau kamu bisa menemukannya pada dirimu sendiri.

Hmm, kalau kamu capek dan kehilangan semangat di perjalanan, kamu boleh kok untuk istirahat sebentar, lakukan hal yang kamu inginkan, coba sesuatu yang kamu ingin coba, makan-makanan enak, pergi ke tempat yang sangat ingin kamu kunjungi dan banyak hal-hal menarik lain kalau kamu mau menengoknya.

Jadi, jangan menyerah ya?

Yang hidup di dunia ini bukan kamu seorang, yang punya beban hidup pun bukan hanya kamu seorang.

Yuk, jalan lagi, perjalanan ini belum berakhir.

Rini An-Nisa Nur Fadzrin
Rini An-Nisa Nur Fadzrin

Written by Rini An-Nisa Nur Fadzrin

a passionate writer | ig: @annisanurfadzrin

No responses yet