Kepingan Pelajaran dari Mama
I hope it’s not sound childlike, by the way..
Mama/Ibu/Bunda adalah madrasah pertama untuk putra putrinya. Semua pelajaran yang menjadi root atau akar hidup kita tidak lain berasal darinya. Pelajaran tersebut mengakar dan membentuk diri kita menjadi seperti sekarang.
Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi kepingan pelajaran hidup dari Mama (Ibu saya tercinta) yang menjadi akar hidup saya selama ini.
- Jadilah orang yang tanpa pamrih. Tidak boleh meminta balasan dari orang lain, bahkan berharap kata terima kasih sekalipun
Itu adalah kepingan pertama yang selalu saya ingat. Mama mengajari saya untuk bisa memberi kepada orang lain tanpa harap balas, tanpa berharap mendapatkan imbalan. Bahkan sekedar ucapan terima kasih, saya tidak boleh menginginkannya.
Tapi itu bukan berarti saya tidak boleh mengucapkan terima kasih kepada orang lain. Kata “Terima kasih, Maaf dan Tolong” adalah tiga kata wajib yang bukan hanya sekedar kata, tapi harus dimaknai artinya.
Ketika saya bilang “Terima kasih”, it’s not just a saying but I really mean it. Saya betul-betul berterima kasih. Juga ketika saya bilang “Maaf”, saya memang ingin meminta maaf karena sikap dan ucapan saya.
2. Rendahkan suaramu
Kepingan pelajaran kedua dari mama adalah belajar untuk tidak berteriak saat berbicara. Saya ingat waktu kecil pernah dimarahi karena ngeyel (Saya lupa waktu itu ingin apa) ketika mama sedang rapat di sekolah. Ketika di rumah, mama mengatakan kalau seorang perempuan itu harus sopan, “Rendahkan suaramu…”
3. Tidak pernah sibuk mengomentari fisik orang lain (Body shaming)
Semasa hidup, saya tidak pernah mendengar mama mengomentari fisik orang lain. Mau orang itu kurus, gendut, langsing, dsb. Jadi ketika beranjak dewasa seperti sekarang, mendengar dan mengamati orang lain yang melakukan body shaming bikin saya bingung sendiri hehe.
Karena dari saya pribadi tidak ada keinginan untuk mengatakan apapun, mau mereka tinggi, kurus, imut dan unyu-unyu. Simply because my parents never teach me to do it. They also never do it to anyone else.
4. Hargai waktumu bersama orang lain terutama orang yang kamu cintai
Kita boleh sibuk belajar dan bekerja dari pagi sampai malam. Tapi kita tidak boleh lupa dengan orang-orang di sekeliling kita. Seperti Ayah, Ibu, kakak, adik karena kita tidak tahu hari esok seperti apa. Tomorrow is never promised.
5. Keinginan untuk terus belajar
Kalau ditanya salah satu hal yang saya kagumi dari mama, itu adalah keinginannya untuk terus belajar. She is the first talented person that I knew. She can write, paint, teach, embroider, and several other things. She is a great reader too. Ada banyak barisan buku-buku Beliau disamping buku-buku Bapak.
Tentunya masih banyak kepingan pelajaran lainnya. Tapi kelima keping itulah yang paling tertanam dan selalu saya ingat sampai sekarang. Hopefully, it can be meaningful :)
Thanks for reading.