Rini An-Nisa Nur Fadzrin
1 min readNov 10, 2023

--

Everyone Is (Not) Home

Kini, pulang ke rumah menjadi sesuatu yang menakutkan. Bukan karena rumah yang kosong dan tidak ditinggali sejak lama, tapi karena... mereka tidak ada di sana.

Aku membuka pintu yang sama, duduk di atas sofa yang sama dengan yang aku duduki 15 tahun lalu. Tapi kini segalanya berubah. Tidak ada perasaan hangat ketika semua orang berada di sana. Mama, Bapak, kakak, adik, nenek berkumpul di satu atap yang sama. Tidak lagi kulihat nenek yang cekatan memasak makanan tempo dulu. Tidak ada lagi pertengkaran dengan kakakku gara-gara berebut remote tv. Kini, semua orang tidak ada di sana.

15 tahun yang lalu begitu naif aku gunakan untuk berandai-andai kapan aku akan meninggalkan rumah. Kapan aku menjadi wanita yang mandiri. Menjadi orang dewasa seperti orang tuaku. Andai aku punya mesin waktu yang bisa mengirimku ke masa itu, pasti sudah aku lakukan.

Aku tidak akan meminta untuk menjadi dewasa lebih cepat. Aku tidak akan meminta untuk meninggalkan mereka. Aku akan meminta diberi waktu yang cukup banyak untuk bisa bersama mereka.

Tapi ternyata waktu tercipta bukan untuk disesali. Melainkan untuk diisi seperti kepingan-kepingan puzzle yang aku kumpulkan bersama mama agar gambar kami menjadi utuh.

30 September 2023

--

--